Sabtu, 29 September 2012

Monday, 07 May 2012 22:35    PDF Print E-mail
Pergerakan DPRD Medan mulai 'main'
Warta
SASTROY BANGUN
WASPADA ONLINE


(WOL Photo)
MEDAN - Setiap hujan melanda Kota Medan meski hanya selama beberapa menit, bisa dipastikan air akan menggenang jalanan di berbagai titik jalan seputar kota. Pemicunya adalah sistim drainase yang tidak beres.

DPRD Medan ternyata gerah dengan kondisi tersebut. Karenanya, DPRD Medan berencana akan membentuk pansus drainase. Hal ini, diakui anggota Komisi D DPRD Medan, Juliandi Siregar. Dikatakanya, ada 15 anggota DPRD Medan dari lintas fraksi telah menyetujui dibentuknya pansus drainase. “Pembentukan pansus drainase telah digagas karena permasalahan banjir belum juga bisa dituntaskan pihak Dinas Binamarga Medan, padahal telah dianggarkan dananya mencapai Rp500 miliar,” jelas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Medan ini.

 join_facebookjoin_twitterDitegaskan hari ini, DPRD sudah prihatin karena permasalahan banjir tidak pernah tuntas, padahal anggaran bertambah setiap tahun. Julaindi juga tidak ingin mendengar permasalahan banjir hanya disikapi dengan pengorekkan parit saja. “Intinya kita tindak ingin masalah banjir hanya disikapi dengan pengorekan parit saja,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Juliandi juga mengatakan, pembentukan pansus drainase juga dimaksudkan sebagai upaya membantu Pemerintah Kota Medan dalam penanggulangan masalah banjir. “Kita ingin pansus drainase membantu pemerintah Kota Medan dalam menyelesaikan permasalahan banjir di Medan,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan, Ketua Komisi B, Suryanda Lubis. Ditegaskannya, setiap hujan, di beberapa ruas jalan kota Medan masih banyak bermasalah drainasenya, seperti Jalan Gatot Subroto tepatnya Careffour selalu banjir kalau hujan sebentar saja. Bukan itu saja masalah pengelolaan sampah juga belum beres. Bila dibandingkan zaman kepemimpinan walikota sebelumnya Abdillah dan Rahudman, jauh berbeda untuk menangani sampah, katanya.

Ternyata, saat membahas LKPJ 2011, keterbatasan tempat pembuangan sampah sementara masih terkendala di Medan. Sehingga Medan tidak bersih dan taman tidak indah. “Kalau kita objektif berpikir, masih banyak kita temukan tempat pembuangan sampah di jalan. Dari sisi pengelolaan sampah saja masih banyak perlu dilakukan. Medan ini lebih baik memaksimalkan lebih dahulu beberapa pengelolaan aspek–aspek lingkungan, termasuk juga ruang terbuka hijau dan mengatasi banjir,” pungkas Suryanda.

Memang kita harus mengatakan bahwa selama dua tahun lebih kepemimpinan Rahudman, belum ada perubahan yang signifikan. Belum ada perubahan mendasar untuk mengatasi masalah. “Masyarakat butuh sekarang, kebijaksanaan kepala daerah yang betul-betul menyelesaikan masalah langsung ke substansinya. Masyarakat kan bukan butuh saluran sampaikan aspirasi, tetapi bagaimana tindak lanjut aspirasi yang disampaikan. Masyarakat yang semakin kritis tidak bisa kita bendung,” ujar Suryanda Ketua Komisi B DPRD Medan itu.
Monday, 07 May 2012 22:35    PDF Print E-mail
Pergerakan DPRD Medan mulai 'main'
Warta
SASTROY BANGUN
WASPADA ONLINE


(WOL Photo)
MEDAN - Setiap hujan melanda Kota Medan meski hanya selama beberapa menit, bisa dipastikan air akan menggenang jalanan di berbagai titik jalan seputar kota. Pemicunya adalah sistim drainase yang tidak beres.

DPRD Medan ternyata gerah dengan kondisi tersebut. Karenanya, DPRD Medan berencana akan membentuk pansus drainase. Hal ini, diakui anggota Komisi D DPRD Medan, Juliandi Siregar. Dikatakanya, ada 15 anggota DPRD Medan dari lintas fraksi telah menyetujui dibentuknya pansus drainase. “Pembentukan pansus drainase telah digagas karena permasalahan banjir belum juga bisa dituntaskan pihak Dinas Binamarga Medan, padahal telah dianggarkan dananya mencapai Rp500 miliar,” jelas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Medan ini.

 join_facebookjoin_twitterDitegaskan hari ini, DPRD sudah prihatin karena permasalahan banjir tidak pernah tuntas, padahal anggaran bertambah setiap tahun. Julaindi juga tidak ingin mendengar permasalahan banjir hanya disikapi dengan pengorekkan parit saja. “Intinya kita tindak ingin masalah banjir hanya disikapi dengan pengorekan parit saja,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Juliandi juga mengatakan, pembentukan pansus drainase juga dimaksudkan sebagai upaya membantu Pemerintah Kota Medan dalam penanggulangan masalah banjir. “Kita ingin pansus drainase membantu pemerintah Kota Medan dalam menyelesaikan permasalahan banjir di Medan,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan, Ketua Komisi B, Suryanda Lubis. Ditegaskannya, setiap hujan, di beberapa ruas jalan kota Medan masih banyak bermasalah drainasenya, seperti Jalan Gatot Subroto tepatnya Careffour selalu banjir kalau hujan sebentar saja. Bukan itu saja masalah pengelolaan sampah juga belum beres. Bila dibandingkan zaman kepemimpinan walikota sebelumnya Abdillah dan Rahudman, jauh berbeda untuk menangani sampah, katanya.

Ternyata, saat membahas LKPJ 2011, keterbatasan tempat pembuangan sampah sementara masih terkendala di Medan. Sehingga Medan tidak bersih dan taman tidak indah. “Kalau kita objektif berpikir, masih banyak kita temukan tempat pembuangan sampah di jalan. Dari sisi pengelolaan sampah saja masih banyak perlu dilakukan. Medan ini lebih baik memaksimalkan lebih dahulu beberapa pengelolaan aspek–aspek lingkungan, termasuk juga ruang terbuka hijau dan mengatasi banjir,” pungkas Suryanda.

Memang kita harus mengatakan bahwa selama dua tahun lebih kepemimpinan Rahudman, belum ada perubahan yang signifikan. Belum ada perubahan mendasar untuk mengatasi masalah. “Masyarakat butuh sekarang, kebijaksanaan kepala daerah yang betul-betul menyelesaikan masalah langsung ke substansinya. Masyarakat kan bukan butuh saluran sampaikan aspirasi, tetapi bagaimana tindak lanjut aspirasi yang disampaikan. Masyarakat yang semakin kritis tidak bisa kita bendung,” ujar Suryanda Ketua Komisi B DPRD Medan itu.

Jaring Asmara, Juliandi Siregar Kunjungi Gang Jambu
Sunday, 22 April 2012 20:19
http://www.beritasumut.com/images/24jam/juliandi%20jaring%20asmara.jpgE-mailPrintPDFMedan, (beritasumut.com)
Dalam rangka Reses I Tahun 2012 dan menjaring aspirasi masyarakat (Jaring Asmara), Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Daerah Pemilihan I Juliandi Siregar mengunjungi warga di Gang Jambu, Jalan Seksama, Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai, Rabu (18/04/2012) sore lalu.
Dalam kunjungannya tersebut, Juliandi disambut ratusan warga yang berdomisili di Gang Jambu. Dalam kesempatan itu, warga menyampaikan masukannya terkait kondisi infrastruktur di kawasan mereka yang tidak terperhatikan semisal jalan setapak yang banyak rusah, serta beberapa pasilitas umum seperti lampu.
Nety (48) warga setempat mengungkapkan hal tersebut, ia mengaku kawasan Gang Jambu yang merupakan kawasan paling pinggir di Kecamatan Medan Denai serasa tidak pernah mendapat perhatian pemerintah. "Kami minta perhatian pemerintah supaya lebih diperhatikan sarana dan prasarana masyarakat di wilayah ini," ungkapnya.
Warga beranggapan, daerah pinggiran sepertinya jarang terperhatikan karena lokasi yang agak jauh sehingga tak terperhatikan. "Misalnya jalan setapak masih banyak yang rusak serta fasilitas umum lainnya," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama warga juga menyampaikan soal Perda PBB yang belakangan dirasakan sangat memberatkan warga. "Soal PBB juga harus menjadi perhatian karena banyak warga yang keberata," ungkap Nety.
Dalam kegiatan reses yang dihadiri Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKS Medan Denai Abdurrahim Tanjung, Staf Kelembagaan Sosial DPD PKS Medan Zulham Sazali, Anggota DPRD Medan Juliandi Siregar mengungkapkan harapannya kepada masyarakat agar bisa menyampaikan segala keluhannya sehingga nantinya bisa disahuti oleh pemerintah Kota Medan.
"Reses ini merupakan sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan segala permasalahan yang ada di masyarakat sendiri sehingga nantinya bisa disampaikan kepada pemerintah kota dan segera disikapinya," ungkapnya.
Soal PBB Juliandi mengatakan pihaknya sudah mengusulkan untuk melakukan revisi terhadap Perda tersebut sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. "Kita sudah menyampaikan baik melalui Fraksi PKS di DPRD Medan agar perda PBB ini direvisi karena memberatkan warga," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, bekerjasama dengan DPC PKS Medan Denai, Reses I Tahun 2012 ini juga dilanjutkan dengan memberikan paket sembako murah bagi 540 kepala keluarga di di kawasan tersebut. Paket sembako murah ini dalam rangka meringankan warga terkait belum kunjung turunnya harga kebutuhan pokok.
"Intinya harga kebutuhan pokok masih mahal, untuk itulah bekerjasama dengan DPC PKS Medan Denai paket sembako murah bagi masyarakat di Gang Jambu ini dilaksanakan," ungkapnya seraya mengatakan kalau paket sembako murah bagi masyarakat ini juga merupakan agenda DPD PKS Kota Medan.
Dalam kesempatan tersebut Ketua DPC PKS Medan Denai Abdurrahim Tanjung mengungkapkan rasa terima kasihnya dan mengharapkan program sembako murah bisa membantu meringankan warga masyarakat di kawasan Medan Denai khususnya.
"Harapannya kegiatan serupa bisa dilaksanakan kembali untuk membantu warga yang tentunya kurang mampu sehingga bebannya menjadi ringan," ungkapnya. (BS-002)

Tempat Parkir Mall Jadi Tempat Kejahatan


Tempat Parkir Mall Jadi Tempat Kejahatan
Share: http://sumutcyber.com/img/ico_myspace.gifhttp://sumutcyber.com/img/ico_fb.gifhttp://sumutcyber.com/img/ico_digg.gifhttp://sumutcyber.com/img/ico_delicious.gifhttp://sumutcyber.com/img/ico_reddit.gifhttp://sumutcyber.com/img/ico_stubble.gif

Jumat, 10 Februari 2012 | 11:21:15
MEDAN,sumutcbyer-Aksi kejahatan yang dilakukan di basement plataran parkir Carrefour Plaza Medan Fair Jalan Gatot Subroto Medan, Rabu (08/02/2012) kemarin, mengundang rekasi dari anggota DPRD Medan, Juliandi Siregar S.Pd., MSi, ia menilai seharusnya tempat parkir menjadi areal yang nyaman bagi warga yang berkunjung ke pusat perbelanjaan tersebut.

"Ini merupakan masalah buruk yang terjadi di Kota Medan, dimana kejahatan ternyata tak bisa terdeteksi di tempat parkir pusat perbelanjaan tersebut," ungkap Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) itu kepada wartawan di Medan, Jumat (10/02/2012).

Juliandi menilai, pihak pengelola pusat perbelanjaan/mall seharusnya jeli dengan persoalan ini dimana tempat parkir seharusnya mempunyai keamanan maksimal sehingga pengunjung pusat perbelanjaan tersebut ramai dikunjungi. "Kejadian ini bukti tidak adanya pengawasan dan pengamanan maksimal. Dimana para sekurity yang seharusnya ditempatkan di objek-objek tertentu di pusat perbelanjaan tersebut," ungkapnya.

Juliandi menilai, permasalahan ini harus disikapi serius sehingga aksi kejahatan di tempat parkir bisa dicegah. "Ini harus menjadi perhatian kedepan, jangan sampai tempat parkir menjadi tempat yang paling nyaman bagi pelaku kejahatan dalam menjalankan aksinya," ungkap Juliandi.

Politisi Dapil I Medan ini mengingatkan pengelola pusat perbelanjaan untuk serius dalam jaminan keamanan bagi pengunjung. "Jangan pulak promosi produk dan jualannya saja yang diperhatikan, keamanan juga harus menjadi prioritas utama. Sebab kita tahu pengunjung juga berhak mendapatkan kenyamanan sebab mereka telah membayar uang parkir," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Pihak Pemerintak Kota Medan juga diingatkan untuk selalu mengawasi pusat-pusat perbelanjaan yang ada di Medan. "Dinas-dinas terkait untuk serius memperhatikan persoalan ini, jangan hanya memberikan izin berdirinya pusat perbelanjaan namun jaminan keamanan kepada pengunjung malah jadi pengabaian," ungkapnya.

Seperti diketahui Rabu (08/02/2012) aksi penculikan disertai penganiayaan, pencurian dan pemerkosaan yang dilakukan seorang Sahrial als Rial (26) warga Jalan Rumah Potong Hewan, Gang Bahagia II, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli dengan modus  mengincar korbannya,dengan mengunjungi basement plataran parkir Carrefour Plaza Medan Fair Jalan Gatot Subroto Medan. (sc/syam/mdn)



Tempat Parkir Mall Jadi Tempat Kejahatan
Share: http://sumutcyber.com/img/ico_myspace.gifhttp://sumutcyber.com/img/ico_fb.gifhttp://sumutcyber.com/img/ico_digg.gifhttp://sumutcyber.com/img/ico_delicious.gifhttp://sumutcyber.com/img/ico_reddit.gifhttp://sumutcyber.com/img/ico_stubble.gif

Jumat, 10 Februari 2012 | 11:21:15
MEDAN,sumutcbyer-Aksi kejahatan yang dilakukan di basement plataran parkir Carrefour Plaza Medan Fair Jalan Gatot Subroto Medan, Rabu (08/02/2012) kemarin, mengundang rekasi dari anggota DPRD Medan, Juliandi Siregar S.Pd., MSi, ia menilai seharusnya tempat parkir menjadi areal yang nyaman bagi warga yang berkunjung ke pusat perbelanjaan tersebut.

"Ini merupakan masalah buruk yang terjadi di Kota Medan, dimana kejahatan ternyata tak bisa terdeteksi di tempat parkir pusat perbelanjaan tersebut," ungkap Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) itu kepada wartawan di Medan, Jumat (10/02/2012).

Juliandi menilai, pihak pengelola pusat perbelanjaan/mall seharusnya jeli dengan persoalan ini dimana tempat parkir seharusnya mempunyai keamanan maksimal sehingga pengunjung pusat perbelanjaan tersebut ramai dikunjungi. "Kejadian ini bukti tidak adanya pengawasan dan pengamanan maksimal. Dimana para sekurity yang seharusnya ditempatkan di objek-objek tertentu di pusat perbelanjaan tersebut," ungkapnya.

Juliandi menilai, permasalahan ini harus disikapi serius sehingga aksi kejahatan di tempat parkir bisa dicegah. "Ini harus menjadi perhatian kedepan, jangan sampai tempat parkir menjadi tempat yang paling nyaman bagi pelaku kejahatan dalam menjalankan aksinya," ungkap Juliandi.

Politisi Dapil I Medan ini mengingatkan pengelola pusat perbelanjaan untuk serius dalam jaminan keamanan bagi pengunjung. "Jangan pulak promosi produk dan jualannya saja yang diperhatikan, keamanan juga harus menjadi prioritas utama. Sebab kita tahu pengunjung juga berhak mendapatkan kenyamanan sebab mereka telah membayar uang parkir," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Pihak Pemerintak Kota Medan juga diingatkan untuk selalu mengawasi pusat-pusat perbelanjaan yang ada di Medan. "Dinas-dinas terkait untuk serius memperhatikan persoalan ini, jangan hanya memberikan izin berdirinya pusat perbelanjaan namun jaminan keamanan kepada pengunjung malah jadi pengabaian," ungkapnya.

Seperti diketahui Rabu (08/02/2012) aksi penculikan disertai penganiayaan, pencurian dan pemerkosaan yang dilakukan seorang Sahrial als Rial (26) warga Jalan Rumah Potong Hewan, Gang Bahagia II, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli dengan modus  mengincar korbannya,dengan mengunjungi basement plataran parkir Carrefour Plaza Medan Fair Jalan Gatot Subroto Medan. (sc/syam/mdn)

Kamis, 27 September 2012

TEMU RAMAH DENGAN MASYARKAT MEDAN AMPLAS APRIL 2012

TEMU RAMAH DENGAN MASYARKAT MEDAN AMPLAS APRIL 2012
 Masyarakat sangat antusias berdialog dengan saya,inilah mungkin kehendak masyarakat kita yang ingin terus berkomunikasi dengan wakil nya yang bertugas di DPRD/lembaga legislatif..tanpa terasa waktu yang panjang terasa singkat,kegiatan ini saya lakukan di jalan seksama kecamatan medan amplas bulan april 2012.dalam rangka mencari masukan dan menampung aspirasi masyarakat untuk saya jadikan bahan untuk diteruskan ke pemerintahan PEMKO MEDAN. kegiatan ini di hadiri kira-kira 150 orang yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga.masyarakat jalan seksama merupakan konstituen saya yang ikut membantu perolehan suara PKS pada masa PEMILU 2009.pelaksanaan acara ini di bantu oleh teman-teman saya dari pengurus dan kader DPC PKS kecamatan medan amplas.semoga saja dukungan masyarakat jalan seksama terus bersama PKS untuk PILGUBSU sampai PEMILU 2014.

nasehat ustadz yusuf qaradhawi


Nasihat Syeikh Yusuf Qaradhawi untuk Kaum Muslimin Terkait Film “IOM”

18/9/2012 | 01 Dhul-Qadah 1433 H | Hits: 6.799
Oleh: Tim dakwatuna.com
Kirim Print
Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi.
dakwatuna.com – Doha. Syeikh Yusuf Qaradhawi turut berkomentar mengenai beredarnya film “IOM” di internet yang merupakan penghinaan atas nabi Muhammad SAW. Menurut Syeikh Qaradhawi, reaksi atas penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW adalah sah-sah saja dan hal tersebut merupakan sesuatu yang kita kehendaki. “Ini adalah kewajiban iman. Membela Nabi SAW adalah amal Islami. Namun, seorang muslim harus bertindak sesuai hukum Islam dan teladan dari Nabi SAW. Kita tidak boleh berbuat yang bertentangan dengan ajaran Nabi SAW, padahal kita menganggap sedang membela-Nya”, nasihatnya.
Beliau juga menasihati agar kaum Muslimin harus bisa mengontrol kemarahannya dan harus fokus kepada tujuan. Selanjutnya Qaradhawi menyatakan, “Kita harus menghentikan penghinaan ini dan menghukum mereka yang bertanggung jawab. Dalam menjalankan tujuan ini, kita harus menghindari tindakan yang justru mengundang penghinaan yang sama, dan alih-alih hanya akan melindungi mereka yang melakukan penghinaan dengan dalih kebebasan berekspresi.”
Menurut beliau, penghinaan atas keyakinan tidak memiliki tujuan lain kecuali menciptakan kekacauan. Beliau juga berpesan bahwa untuk menjawab provokasi ini jika dengan kekerasan hanya akan mewujudkan apa yang menjadi keinginan mereka, yaitu kekacauan.
Beliau juga menasihati bahwa momen ini justru harus dimanfaatkan oleh kaum muslimin untuk memperkenalkan tentang Nabi SAW. “Kewajiban muslim tidak hanya merespon penghinaan itu, namun juga memperkenalkan kehidupan, pesan moral dan nilai akhlak mulia Nabi kepada dunia”, pesan Qaradhawi.
Pada akhir taujihnya, Syeikh Qaradhawi mengatakan, “Serangan barbar atas kedutaan AS bukan merupakan ajaran Islam. Menurut hukum dan moralitas Islam yang kita wajib pegang teguh adalaah bahwa Duta Besar, para pedagang, atau individu dalam ikatan perjanjian yang masuk ke negara Muslim harus dijaga keselamatannya. Nabi SAW telah melarang membunuh utusan (atau duta besar).” (aiol/hdn)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/09/23000/nasihat-syeikh-yusuf-qaradhawi-untuk-kaum-muslimin-terkait-film-iom/#ixzz27eYki81K